- Back to Home »
- Info kesehatan , Info Pelajaran , Updates »
- Mengkudu dan Kulit Manggis Potensial Sebagai Imunoterapi Kanker
Posted by : Farid Ali Syahbana
24 Mar 2014
Peneliti Farmasi UGM, Prof. Dr. Ediati Sasmito, S.E., Apt., tengah memanfaatkan Mengkudu (Morinda citrifolia)
untuk bahan obat peningkatan sistem kekebalan tubuh (imunitas).
Kandungan polisakarida dalam mengkudu bisa dimanfaatkan sebagai immunostimulator
untuk membantu menormalkan sistem imun. “Sistem imun harus normal, jika
imunnya terlalu tinggi akan terjadi alergi, jika imunnya rendah rentan
terhadap infeksi bakteri,” tutur Ediati, Kamis (20/3).
Kendati berkonsentrasi pada mengkudu, Ediati bersama timnya juga
mengkombinasikannya dengan bahan lain, ekstrak kulit manggis. Kandungan xanton dari kulit manggis menurut Ediati bisa menjadi antioksidan yang juga mempengaruhi sistem imun.
Ia menjelaskan, kombinasi kedua ekstrak dua bahan alam ini akan
menjadi penetralisir sistem imun secara alami. Ediati menegaskan,
formulasi yang sedang dikembangkannya nantinya bisa menjadi minuman
berkategori jamu, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berarti.
Selain fokus pada pengembangan formula obat herbal, lulusan
doktor dari State University of Antwerp, Belgia, ini juga sedang
meneliti dampak penggunaan ekstrak mengkudu terhadap pasien penderita
kanker. “Kita tahu bahwa obat kanker yang dikonsumsi dapat menurunkan
sistem imun, sehingga dengan diberikan immunostimulator dari mengkudu, sistem imun pasien dapat kembali normal,” ujar wanita kelahiran Tegal 62 tahun lalu ini.
Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat sel-sel yang berperan dalam pembentukan imun. Dengan memberikan immunostimulan, dapat
dilihat apakah sel-sel yang berperan tadi perbanyakannya meningkat atau
tidak. Dari penelitianya yang dilakukan pada hewan percobaan, kata
Ediati, saat diberikan sel kanker sistem imun hewan tersebut mengalami
penurunan.
“Kemudian kita tambahkan ekstrak mengkudu, ternyata juga bisa
meningkatkan sel-sel yang berperan meningkatkan sistem imun,” tuturnya.
Ediati berharap, penelitiannya ini dapat dikembangkan dan bermanfaat
bagi masyarakat di kemudian hari terutama untuk pasien penderita kanker.
(Humas/Faisol)