- Back to Home »
- Info News , Info opini , Info Transportasi , Updates »
- Berbagai Macam Teknologi Dikerahkan Semaksimal Mungkin demi Pencarian MH 370 Akhirnya Dihentikan
Posted by : Farid Ali Syahbana
25 Mar 2014
alisyahbanaf -Terhitung sejak saat hilang, Sabtu (8/3/2014) dini hari, hingga saat
pengumuman Perdana Menteri Malaysia tentang status penumpang, pencarian
pesawat Malaysia Airlines
MH370 telah memakan waktu 17 hari.
Selain kesedihan dan tanya, pencarian pesawat ini juga menyuguhkan
sesuatu yang mengagumkan. Area pencarian luas, mulai Laut China Selatan,
Samudera Hindia, hingga daratan Asia. Sejumlah 25 negara terlibat dan
bekerjasama.
Sisi lain yang tak kalah mengagumkan adalah teknologi-teknologi yang
digunakan untuk melacak. Setiap negara mengirimkan teknologi terbaik
yang dimiliki. Apa saja teknologi yang dikerahkan untuk melacak MH370
selama 17 hari ini?
Satelit
Peran satelit adalah untuk mendeteksi obyek di lautan yang diduga
puing dari MH370. Sejumlah satelit yang terlibat antara lain Inmarsat,
satelit China Gaofen-1, satelit Australia dan Perancis, serta
Observing-1 dan kamera ISERV milik NASA.
Jaringan satelit adalah yang paling berperan. Jaringan ini membantu
para ahli menetapkan dua koridor pencarian MH370 yang masing-masing
membentang ke utara hingga Kazakhstan dan ke selatan hingga perairan
Samudra Hindia barat Australia dan selatan Indonesia.
Jaringan satelit Inmarsat juga yang membuat Malaysia akhirnya
menyatakan bahwa semua penumpang MH370 tewas. Analisis terakhir data
Inmarsat mengungkap, MH370 mengakhiri penerbangan di Samudera Hindia
barat Perth, jauh dari lokasi pendaratan mana pun.
Selain Inmarsat, satelit China, Gaofen-1, berperan menginformasikan
citra yang diduga merupakan puing MH370. Bersama satelit Perancis dan
Australia, citra yang dirilis China membantu para ahli mencari puing
pesawat jenis Boeing 777-200ER itu.
Satelit Observing-1 dan kamera ISERV yang terinstal di Stasiun Luar
Angkasa Internasional (ISS) sendiri akan berperan dalam beberapa hari ke
depan untuk menguak lokasi kecelakaan secara lebih tepat dan keberadaan
puing pesawat.
Pesawat
Sejumlah pesawat canggih terlibat dalam pencarian Malaysia Airlines
MH370. Beberapa diantaranya adalah P-3 Orion milik Angkatan Udara
Australia (RAAF) dan P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat
(US Navy).
Kedua pesawat itu adalah pesawat anti-kapal selam paling canggih saat
ini. P-3 Orion telah melayani berbagai misi militer dan sipil sejak
tahun 1960-an. Sementara, P-8 Poseidon adalah pesawat anti-kapal selam
terbaru yang bakal segera dipakai oleh banyak negara.
China sendiri mengerahkan pesawt terbaiknya, Ilyushin IL-76 dan Y-8.
Senin (24/3/2014), pada hari pertama misi, Ilyushin IL-76 langsung
"setor laporan" dengan memberitahukan adanya obyek di Samudra Hindia
yang diduga adalah puing MH370.
Indonesia sendiri turut membantu. Saat pencarian MH370 masih
difokuskan di Laut China Selatan dan Andaman, TNI mengirimkan Boeing
B-737 Surveillance dari Skuadron Udara 5 Surveillance yang bermarkas di
Makassar. TNI AL mengirimkan pesawat intai amfibi CASA C-212 Aviocar.
Kapal
Kapal yang terlibat pelacakan antara lain St Petersburg milik
Norwegia dan HMS Echo milik Inggris. China juga mengirimkan kapal
pemecah es Snow Dragon yang pada awal tahun ini juga berperan
menyelamatkan kapal yang terjebak di Antartika.
TNI AL sendiri, seperti dikutip Antara, Senin (10/3/2014) mengerahkan
lima kapal perang, yaitu satu korvet (KRI Sutanto-377), empat kapal
patroli cepat (KRI Krait-827, KRI Matacora-823, KRI Tarehu-829, dan KRI
Siribua-859).
PM Malaysia memang sudah mengumumkan bahwa seluruh penumpang dan awak
kabin di MH370 tewas. Namun, bukan berarti pencarian puing MH370
dihentikan. Sejumlah armada canggih masih akan terus mencarinya.
Armada US Navy, 7th Fleet, misalnya, bakal terjun. Kapal ini memiliki
"TPL-25 Towed Pinger Locator System" yang berguna untuk melacak kotak
hitam pesawat. Kotak hitam ini penting untuk mengungkap apa yang terjadi
pada MH370 sebelum menghilang.